Skip to main content

Posts

Analisis UN EGDI

  Analisis Layanan Online Untuk Orang-Orang Dalam Situasi Rentan Berdasarkan Survey Pemeringkatan United Nations E-Government Development Index Regional Tahun 2022 Pendahuluan Teknologi digital memainkan peran yang sangat diperlukan dala menyatukan masyarakat sipil ketika pandemi COVID-19 muncul, mendukung penyediaan layanan publik dasar dan layanan mendasar di sektor kesehatan, pendidikan, dan keselamatan dan keamanan karena akses langsung ke layanan tersebut semakin meningkat terbatas. Pandemi telah memperkuat pentingnya e-government dan teknologi digital sebagai alat penting untuk komunikasi dan kolaborasi antara pembuat kebijakan, sektor swasta, dan masyarakat di seluruh dunia. Teknologi digital berkontribusi pada pembangunan nasional dan lokal, memfasilitasi berbagi pengetahuan dan bimbingan, dan memungkinkan penyediaan layanan dan solusi online baik dalam keadaan biasa maupun luar biasa, membuat transisi menuju transformasi digital tak terelakkan. E-government telah menjadi
Recent posts

Analisis Kritis Terhadap Praktik E-Goverment di Negara Maju

  Analisis Kritis Terhadap eGoverment Negara Islandia   PENDAHULUAN                 Dalam konteks ekonomi internasional dikenal penggolongan negara berdasarkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakatnya. Salah satu variabel yang sering digunakan dalam penentuan kriteria suatu negara adalah pendapatan per kapita. Namun, masih ada indikator lain untuk menentukan suatu negara masuk kedalam kategori maju. Indikator tersebut diantaranya: 1.       Keadaan Penduduk. Pertumbuhan penduduk dinegara maju umumnya kurang   dari 1% dikarenakan kecenderungan masyarakatnya menunda pernikahan dan membatasi jumlah anak. Fasilitas yang disediakan pemerintah umumnya sudah memadai dan keamanan masyarakatnya terjamin sehingga kesejahteraan masyarakatnya bisa dipastikan dalam kondisi yang baik. 2.       Keadaan Sosial Budaya Negara maju cenderung lebih materialis karena mereka umumnya tidak mempercayai hal-hal yang bertentangan dengan akal sehat. Penalaran menjadi budaya dalam kehidupan sos

Analisis Kritis Terhadap Praktik E-Government di Negara Berkembang

Analisis Kritis Terhadap eGoverment Negara Filipina   PENDAHULUAN             Filipina merupakan sebuah negara yang ada di benua Asia, tepatnya di Asia Tenggara. Negara ini juga berbatasan laut dengan Indonesia. Negara ini terkenal dengan keindahan pantai dan alamnya yang masih sangat terjaga, selain itu Filipina juga memiliki pegunungan volcano yang banyak jumlahnya. Negara ini berbentuk kepulauan yang jumlah pulaunya sekitar 7.000 dan dari jumlah tersebut tentu cukup sulit untuk membangun masyarakat yang sama - sama melek teknologi. Teknologi dimasa sekarang berkembang dengan pesat lebih daripada perkembangan dimasa sebelumnya. Hal ini dikarenakan berbagai faktor, diantaranya tuntutan masyarakat modern, penelitian yang meluas dalam bidang teknologi, dan kemudahan komunikasi yang kemudian memudahkan pengembangan-pengembangan temuan baru. Hal ini mendorong pemerintah untuk mau tidak mau turut mengikuti laju perkembangan teknologi demi tercapainya kemajuan negara melalui yang dikena

Mata Kuliah E-Gov HI 1 - Tugas Blog

PARADIPLOMASI AUSTRALIA DENGAN BANJARMASIN SEBAGAI AKTOR SUBNASIONAL DARI INDONESIA   Pendahuluan Perkembangan diplomasi dewasa ini sudah semakin meluas, hubungan antar aktor dalam diplomasi tidak lagi government to government tapi meluas menjadi sub‐sistem negara yakni pemerintah daerah yang banyak muncul sebagai aktor yang berperan dalam melakukan diplomasi yang dikenal dengan istilah paradiplomasi. (Wolff, 2009) Aktor‐aktor dalam paradiplomasi terbagi atas non‐tradisonal seperti kelompok, individu, organisasi dan sub‐ negara untuk mencapai kepentinganya masing‐masing. Dengan demikian, peran aktor diplomasi memberi kesempatan kepada pemerintah daerah untuk terlibat langsung dalam hubungan internasional seperti politik, sosial, dan ekonomi, tanpa harus aktif dalam perkara tertentu untuk melapor kepada pemerintah pusat. (Criekemans, 2008.) Fenomena paradiplomsi pada awalnya muncul di Eropa, dan diperdebatkan oleh ilmuwan asal Basque, Panayotis Soldatos tahun 1980-an se